18 April 2009 : Ular Bayu masih dalam keadaan hidup dan kemungkinan besar kelaparan karena sudah beberapa minggu tidak diberi makan, yaitu tikus! Gw, Bayu, dan Arya masih sempat memain-mainkan ular itu sebelum kami berangkat ke Puncak. Pada saat itu kata Bayu mata sang Ular terlihat sangat pucat dan itu tandanya dia sedang 'galak'. Gw dan Arya sangat ingin sekali melihat ular itu makan, maka Bayu menjanjikan nanti akan memberi makan kalau ada kita.
6 Mei 2009 : Akhirnya Bayu, David, dan Emon membeli sebuah tikus untuk memberi makan si ular. Tikus putih itu sangat besar, diameternya 2,5x lebih besar dari diameter si ular. Kata Bayu, dia sengaja beli yg besar karena si ular udah lama gak makan. Gw sama Arya bilang kenapa gak dibeliin 2 tapi yang kecil-kecil aja. Bayu bilang dia udah pernah kayak gitu beliin 2, tapi yg terjadi adalah tikus1 berhasil dimakan oleh ular, sedangkan tikus2 hanya dibunuh saja dan didiamkan tidak dimakan. Sadis.
Kami bersiap-siap menonton pergulatan antara ular dan tikus. Detik-detik pertama tikus dimasukkan, dia masih asik lari sana-sini, sementara si ular masih bermalas-malasan (mungkin masih mempelajari gerak-gerik si tikus tengil itu). Setelah Bayu menggeser si ular tepat di depan tikus, ular masih diam saja, selang beberapa detik kemudian si ular sudah pasang kuda-kuda (ya seperti yg sering diliat di TV). Patokan pertama, gagal. Tikus masih bisa lari-lari.
Patokan kedua, gagal lagi. Better luck next time, ular! Akhirnya kami memutuskan untuk menyelesaikan tontonan kami dan para lelaki kembali bermain Tamiya, gw dan Emon kembali main Guitar Heroes, dan Fitri, gw lupa dia ngapain.
Selang setengah jam mungkin, gw mau ke bawah karena mau ambil charger di mobil, gw ngecek keadaan si ular dan tikus. Wow! Ternyata si tikus sudah berada di pelukan sang ular alias dililit-lilit! Tikus udah gak berbentuk, dan si ular tampak sangat menikmati pelukan hangatnya itu. Dari mulai kepala tikus itu sudah hampir tidak kelihatan. Kemudian kami pun pergi ke Bandar Jakarta untuk surprise ulang tahun Resik.
Sepulang dari Ancol, ternyata ular sudah selesai makan dan sedang tidak bisa bergerak pasti karena kekenyangan. Perutnya terlihat sangat besar. Selamat ular! Akhirnya kenyang juga!
10 Mei 2009 : Gw baru sampai rumah Bayu, Arya sudah mengeluarkan tool box Tamiya-nya, gw abis pipis dan Emon mau turun ke bawah waktu gw mau buka tutup kandang si ular. Emon sempet ngeliatin sebentar, sampe akhirnya gw berani megang tutupan kandang dan berhasil mengintip sedikit ke dalam. Tapi kok aneh, gw bilang ke Emon, "mon, kok ulernya disemutin?" lalu dia bilang gw suruh tanya Bayu.
Gw masuk ke kamar, Bayu keliatannya masih tidur-tiduran di kasur, jadi gw bilang ke Arya "dut, ulernya disemutin!". Arya keliatannya kaget tapi pasti gak percaya karena gw memang suka bohong ngerjain orang. Bayu nengok ke gw, gw ulang lagi kata-kata gw "bay, uler lo disemutin!", seperti yg gw duga, Bayu juga ga percaya, pasti dikira gw iseng nge-bluff dia. Sampe akhirnya gw blg Sumpah Demi Allah. Mereka langsung keluar, Bayu langsung membuka tutup kandangnya. Ya, ularnya disemutin, gw masih rada bingung tu ular masih gerak apa nggak, karena ular kan emang sering diem aja. Tapi ada yg aneh lagi di dalam kandang, ada putih-putih dan ada buntutnya! Yap, itu almarhum tikus tengil yang kemarin, udah sangat gak berbentuk dan keliatan agak basah. Akhirnya Bayu meng-confirm bahwa ular itu sudah mati. Dan pasti tikus itu dimuntahin lagi sama si ular. Bayu mengira-ngira, mungkin karena kemarin habis dimain-mainin dan dipegang-pegang sama sodara-sodaranya, ularnya belom selesai mencerna si tikus, jd mgkn si ular mual-mual. Too bad! Lalu Bayu mengangkat kandangnya dan turun kebawah untuk segera memakamkan sang ular tak berbisa.
Good bye ular. We're gonna miss you.
2 comments:
ihh..i hate reptiles.. itu tuh fear factor gue..hoekk..
bagian akhirnya gw suka nin..
we're gonna miss you..coret(disini ga bisa pake html,jelekan)
Post a Comment